TEORI OPERANT-REINFORCEMENT
Kharisma
Ayu Mutiara Dewi
19310410070
FX
Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.
Burrhus
Frederic Skinner dilahirkan pada 20 Maret 1904. Pada tahun 1925, Skinner menempuh
pendidikan di Hamilton College (English Degree), dan mendapatkan gelar Ph.D
dari Harvard pada tahun 1931. Pendekatan umum behavioral analysis adalah terkait
dengan observable behavior. Observable behavior tidak terbatas hanya pada
kejadian eksternal, dan menghindari semua konstrak hipotetik (ego; trait; needs;
hunger; drives, dan lain-lain). Behaviorisme termasuk determinist (menolak
kehendak bebas), serta environmentalist (melihat perilaku dalam konteks stimulus
lingkungan).
Struktur Kepribadian, Ada
dua klasifikasi tipe tingkah laku:
1. Type respondent behavior,
organisme menghasilkan (elicited) respon sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik.
Respon refleks termasuk dalam kelompok ini, seperti mengeluarkan air liur
ketika melihat makanan.
2. Type Operant Behavior,
organisme mengerjakan atau memunculkan (emitted) suatu respon tanpa adanya stimulus
spesifik yang langsung memaksanya melakukannya. Contohnya Bayi menjadi cenderung
melakukan respon menangis, kalau pengaiamannya mengajarkan dengan menangis dia
dapat merubah lingkungan (orang tua) menjadi memperhatikannya.
Faktor
motivasional dalam tingkah laku bagi skinner lebih dari sekedar elemen struktural.
Dalam situasi yang sama tingkah laku seorang bisa berbeda-beda kekuatan dan keseringan
munculnya. Namun itu tidak harus diartikan sebagai akibat dari kekuatan dalam,
drive, atau motivasi. Menurut skinner variabilitas intensitas tingkah laku itu
dapat dikembalikan kepada environmental variable. Orang yang lapar dan
bersemangat makan banyak bukan karena dorongan atau drive laparnya besar,
tetapi karena perutnya kosong lama tidak makan atau kondisi penyebab lainnya.
Konsep motivasi yang menjelaskan variabilitas tingkah laku dalam situasi yang konstan
bukan fungsi dari keadaan enerji, tujuan, dan jenis penyebab semacamnya. Konsep
itu secara sederhana dijelaskan melalui hubungan sekelompok respon dengan sekelompok
kejadian. Penjelasan mengenai motivasi ini juga berlaku untuk emosi.
Dinamika Kepribadian :
1. Classical
Conditioning
Skinner
menyebutnya respondent conditioning, yang menghasilkan respondent behavior. Respons
dihasilkan oleh stimuli spesifik dan dapat diidentifikasi yang berasal dari
lingkungan (elicited). Contoh paling mudah diamati adalah perilaku refleks.
2. Operant
Conditioning
Operant
conditioning atau instrumental conditioning mula-mula dikembangkan oleh
E.L.Thordike. Reinforcer tidak diasosiasikan dengan stimulus yang ditimbulkan,
tetapi diasosiasikan dengan respon karena respon itu sendiri beroperasi memberi
reinforcement. Skinner menyebut respon itu sebagai operant behavior. Pemikiran
utama oleh Skinner dalam operant conditioning antara lain:
- Perilaku dapat dikontrol dengan tipe konsekuensi dari reinforcement yang mengikuti perilaku
- Kunci dari operant conditioning adalah pemberian reinforcement secara langsung
- disebut operant karena organisme beroperasi pada lingkungan untuk menghasilkan efek tertentu
Operant
conditioning dilakukan Skinner untuk mengajar merpati mematuk bintik cahaya
alih-alih mematuk makanan. Seekor merpati lapar dimasukkan ke dalam Skinner box:
kotak kecil yang tidak tembus pandang dan kedap suara. Kotak ini memisahkan merpati
dari lingkungan normal dan memungkinkan peneliti mengontrol seluruh variasi lingkungan,
mengontrol dan mencatat event stimulus dan respon yang terjadi. Merpati lapar
itu dihadapkan dengan stimulus dinding kotak yang salah satu sisinya ada bintik
yang dapat mengeluarkan sinar merah. Setiap kali merpati mematuk bintik itu,
keluar makanan dari lobang di bawah bintik itu; Untuk membuat merpati mematuk
cahaya merah, kita perlu membentuk tingkah laku itu karena mematuk cahaya bukan
bagian dari tingkah laku normal merpati. Karena itu kita mulai dengan
mereinforce tingkah laku yang semakin mendekati mematuk cahaya; pertama kita
melatih merpati makan dari lubang makanan, dan kemudian makanan hanya diberikan
kalau merpati berdiri didekat bintik cahaya (dan lubang makanan). Kemudian
makanan hanya diberikan kalau merpati berdiri di dekat bintik cahaya dan
menegakkan kepalanya, Begitu seterusnya, makanan hanya diberikan kalau merpati
itu menatap bintik cahaya, dan akhirnya makanan segera diberikan kalau merpati
itu mematuk cahaya itu. Sejak itu merpati menjadi semakin sering mematuk cahaya,
dan setiap patukan akan mendapat hadiah atau reinforcement makanan. Pembentukan
(shaping) tingkah laku merpati mematuk lampu merah itu dilakukan dengan cara
berangsur semakin mendekati tingkah laku yang diharapkan. Ini disebut teknik
successive approximation.
Dengan
itu Skinner percaya bahwa kebanyakan perilaku manusia juga didapat dari operant
conditioning. Intinya adalah, pemberian penguatan segera setelah respon perilaku.
Individu melakukan sesuatu, lalu diberi reinforcement oleh lingkungan, kemudian
reinforcement itu meningkatkan kemungkinan perilaku diulang atau muncul
kembali. Reinforcement memiliki 2 efek yaitu memperkuat perilaku, dan memberi
reward pada individu. Reinforcement tidak sama dengan reward, dan terdiri dari
reinforcement positif (Uang, Seks, Kenyamanan fisik, Penerimaan Sosial, Token
ekonomi, Penghargaan sosial, dll)dan reinforcement negatif (mengurangi
kebisingan untuk meningkatkan konsentrasi belajar). Selain reinforcement dan
reward terdapat Punishment adalah menghadirkan stimulus aversif atau menghilangkan
stimulus positif atau menyenangkan. Skinner setuju dengan Thorndike, bahwa efek
punishment kurang dapat diprediksi dibanding efek yang dihasilkan oleh reward.
Jadi, perbedaan dari
classical dan operant conditioning adalah classical conditioning menghasilkan
perilaku yang sebenarnya memang telah dibawa oleh individu, sementara operant conditioning
menghasilkan perilaku yang dimunculkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Susilawati,
L.K.P.A. 2016. MATERI KULIAH PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN II. Program Studi PsikologI Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS
UDAYANA
Rosyidi,
H. 2015. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN (Paradigma
Traits, Kognitif, Behavioristik dan Humanistik). Surabaya: JAUDAR PRESS
Komentar
Posting Komentar