TEORI KEPRIBADIAN CARL ROGERS
Kharisma Ayu Mutiara Dewi
19310410070
FX Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A
Carl Rogers lahir di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat pada tanggal 8 Januari 1902. Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka antara klien dan terapist dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers meyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Dari pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun Roger kemudian menyusun teorinya. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebgai penyimpangan dari kecenderungan alamiah.
Dalam
teorinya Carl R. Rogers terdapat konsep diri. Rogers melihat diri sebagai suatu
perangkat persepsi dan kepercayaan diri yang konsisten dan teratur (Feist dan
Feist, 1998:461). Diri terdiri dari semua ide, persepsi, dan nilai-nilai yang
memberi ciri atau me, yang meliputi kesadaran tentang seperti apakah saya dan
apakah yang dapat saya lakukan. Struktur diri dasarnya terbentuk melalui
interaksi dengan lingkungan, terutama lingkungan sosial yang terdiri dari
orang-orang terdekat (significant others) seperti orang tua, anggota keluarga
maupun teman bermain. Dalam perkembangan konsep diri terdapat 3 elemen penting
yaitu kebutuhan akan penghargaan positif (need for positive regard),
penghargaan bersyarat (Conditional Positive Regard), dan penghargaan tanpa
syarat (unconditional positive regard) (Hjelle dan Ziegler, 1981:410).
Selain
Konsep diri Roger juga menjelaskan tentang manusia yang berfungsi sepenuhnya (The Fully Functioning Person). Rogers
menggambarkan kehidupan yang baik sebagai berikut:
“Kehidupan yang baik, dari sudut
pandang pengalaman saya, adalah proses pergerakan yang melalui arah yang
dipilih organisme manusia jika secara internal bebas bergerak ke arah manapun,
dan sifat umum dari arah yang dipilih ini tampak memiliki persamaan”. (Rogers,
2012: 289)
Menurutnya,
kehidupan yang baik adalah saat seseorang memiliki tujuan untuk memenuhi semua
potensi yang ia miliki sepenuhnya secara terus menerus. Beberapa karakteristik
dari orang yang berfungsi sepenuhnya adalah:
1. Meningkatnya
keterbukaan terhadap pengalaman
2. Kecenderungan
terhadap hidup yang eksistensial
3. Meningkatnya
kepercayaan pada organisme
4. Kebebasan
memilih
5. Kreativitas
6. Konstruktif
dan terpercaya
7. Kehidupan
yang kaya warna
Dan
Rogers juga menerangkan motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi
manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak–kanak
seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning,
penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Aktualisasi diri adalah
proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi-potensi
psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh
pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak-kanak. Aktualisasi diri
akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia
tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari
fisiologis ke psikologis.
Jadi
dalam teorinya Roger bahwa dalam diri manusia terdapat sebuah inti yang
esensial memiliki tujuan, bergerak maju, konstruktif, realistis dan dapat diandalkan.
Dan dia lebih melihat manusia sebagai kekuatan energi aktif yang berorientasi pada
tujuan-tujuan masa depan bagi dirinya daripada memandang manusia sebagai
makhluk ciptaan yang dipaksa oleh kekuatan yang berada di luar dirinya
Ratu,
B. PSIKOLOGI HUMANISTIK (CARL ROGERS)
DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING. Prodi Bimbingan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu
Amalia,
L. 2013. MENJELAJAHI DIRI DENGAN TEORI
KEPRIBADIAN CARL R. ROGERS. MUADDIB. Vol.03. No.01
Komentar
Posting Komentar